Selasa, 23 Agustus 2016

Umroh dan Haji Balasannya Bebas dari Kemiskinan

Rasulullah saw dalam hadits tentang biaya umroh dan haji menyatakan,

“Tidaklah orang yang berhaji itu akan miskin” (HR ath-Thabrani dan al-Bazzar dari Jabir bin Abdullah)

“Balasan atas biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan ibadah haji sebanding dengan balasan atas biaya yang dikeluarkan untuk perang di jalan Allah. Satu dirham senilai dengan tujuh artus dirham” (HR ath-Thabrani dan Anas bin Malik).

“Sesungguhnya engkau akan mendapat pahala sepadan dengan kepayahan dan besarnya biaya yang engkau keluarkan” (HR al-Hakim).

Tingginya biaya beranghkat haji dan umroh, beratnya medan, repotnya perjalanan dan manasik serta hambatan lainnya tidak membuat niat seseorang surut untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh, termasuk mereka yang sudah pernah berangkat kesana.
Rata-rata jamaah haji dan umroh jika ditanya: "Setelah pulang umroh dan haji ini apakah ingin kembali ke Tanah Suci lagi?"

Jawabnya, “Insya Allah. Masih berniat ke kembali ke Tanah Suci. Setidaknya untuk umroh lagi!”

Padahal, bisa jadi, ia sering mabok ketika naik kendaraan. Dengan bersusah payah ia pergi dan menunaikan ibadah haji dan umroh. Hanya rahmat Allah SWT lah yang dirindukannya. Seperti disampaikan Rasulullah saw dalam hadits Qudsi dimana Allah SWT mengatakan kepada para malaikat-Nya tentang mereka yang pergi haji di hari Arafah:

“Lihatlah hamba-hamba-Ku! Mereka datang kepada-Ku dengan rambut kusut dan berdebu, karena berharap rahmat-Ku. Maka Aku bersaksi kepadamu bahwa Aku telah mengampuni mereka”. (HR Ahmad dan ath-Thabrani)

Umroh dan Haji Balasannya Surga

Umroh dan Haji. Orang yang telah menunaikan ibadah haji dan umroh memang sudah melewati serangkaian ujian-ujian. Mulai dari ujian fisik, seperti harus menempuh perjalanan dan menjalankan manasik sampai ujian hati seperti lurusnya niat, kemampuan mengendalikan diri dan menjauhkan diri dari penyakit hati.

Orang yang sudah berhaji pun harus menjaga diri agar masyarakat tidak mempunyai persepsi yang buruk atas gelar hajinya. Demikian beratnya memperoleh dan menyandang gelar haji rasanya sepadan dengan pahala yang dijanjikannya.


Rasulullah saw dalam hadits tentang umroh dan haji menyatakan,


“Haji yang mabrur tiada balasannnya yang tepat kecuali surga” (HR Bukhari dan Muslim).

Mereka yang bersusah payah pun dalam mengumpulkan hartanya akan diganti Allah. Umumnya orang setelah berhaji kehidupannya menjadi lebih baik. Allah SWT akan mengganti dana yang dipakai haji dan umroh yang selama ini dikumpulkan dengan balasan yang berlipat ganda.