Rabu, 24 Agustus 2016

Umroh dan Haji Harus Segera Dilaksanakan Bila Sudah Mampu

Tanah Suci memang memberikan pengalaman spiritual tersendiri bagi tiap orang. Semua pengalaman di Tanah Suci adalah indah dan tidak terlupakan. Meskipun capek dan melelahkan tapi kegembiraan dan kebahagiaan selama disana direngkuhnya. Kalaulah ada kesempatan tiap tahun berangkat pasti seseorang akan melakukannya.

Memang, haji merupakan suatu kewajiban yang ditekankan didalam agama. Haji merupakan salah satu pilar dalam Islam. Rasulullah saw melalui sabdanya yang terkenal mengatakan,
“Islam itu didirikan atas lima sendi, yaitu persaksian bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji (ke Baitullah) dan puasa pada bulan Ramadhan”. (HR Bukhari dan Muslim)
Karena merupakan sendi agama, bagi seseorang yang sudah mampu berhaji, ia harus segera melakukannya. Allah SWT berfirman,
“…..Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji) maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS: Ali Imran : 97)
Dalam hadits dikatakan bahwa haji harus segera dilakukan jika sudah mampu, sebelum datangnya kesulitan. Rasulullah saw bersabda,
“Bersegeralah berhaji-yakni haji yang wajib-sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya”. (HR Ahmad)
“Barangsiapa ingin berhaji, maka hendaklah dia melakukannya dengan segera. Sebab, boleh jadi dia nanti sakit, kendaraannya hilang dan ada keperluan baru”. (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

Ancaman Bagi Yang Menunda Umroh Dan Haji

Dan bagi mereka yang sudah mampu menunaikan ibadah haji dan umroh namun tidak segera atau enggan melakukannya maka Rasulullah saw memberikan ancaman,
“Barangsiapa yang telah memiliki bekal dan kendaraan lalu dia tidak berhaji maka bila mati, ia mati sebagai orang Yahudi atau orang Nasrani”. (HR at-Tirmidzi)
Bagi mereka yang menunaikan ibadah haji dan umroh secara benar dan ikhlas, Allah SWT pun memberikan ganjaran yang luar biasa. Seperti halnya puasa Ramadhan, mereka yang menyandang haji mabrur akan diampuni dan dihapuskan dosanya yang telah lalu serta diberi “hadiah” surga oleh Allah di akhirat kelak.
Rasululloh saw menyampaikan:
“Tidak ada suatu haripun, dimana manusia lebih banyak dibebaskan dari neraka daripada hari Arafah. Dan bahwa Allah mendekat kepada mereka lalu membangga-banggakan mereka kepada malaikat-malaikatnya”. (HR Muslim)
“Barangsiapa haji kemudian dia tidak rafats (berkata-kata kotor/jorok) dan tidak berbuat fasik (melakukan kemaksiatan) maka dia kembali seperti hari ketika ia dilahirkan kembali oleh ibunya”. (HR Ahmad, Bukhari, Nasa’i dan Ibnu Majah)
            “Haji yang mabrur itu tidak ada balasan lain baginya kecuali surga”. (HR Bukhari dan Muslim)

Membelanjakan Uang Untuk Haji dan Umroh Tidak Sia-sia

Membelanjakan dana untuk menunaikan ibadah haji bukanlah sesuatu yang sia-sia. Orang yang menghabiskan banyak dana untuk menunaikan ibadah haji hendaknya tidak merasa telah kehilangan hartanya. Hal itu karena Allah swt. akan membalasnya dengan berlipat ganda. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Pembiayaan dalam haji sama dengan pembiayaan dalam berjihad di jalan Allah swt; akan dibalas dengan pahala 700 kali lipat.” [HR. Ahmad].

Dalam hadits lain disebutkan, “Orang yang melaksanakan haji dan orang yang melaksanakan umrah adalah tetamu Allah swt. Allah swt. akan memberi apa yang mereka minta; akan mengabulkan doa yang mereka panjatkan; akan mengganti biaya yang telah mereka keluarkan; dan akan melipat-gandakan setiap satu Dirham menjadi satu juta Dirham.” [HR. Al-Fakihani dalam Akhbaru Makkah].
Disebutkan dalam hadits di atas, Allah swt. akan mengganti biaya yang mereka keluarkan itu dalam kehidupan dunia. Sedangkan balasan yang dilipat-gandakan itu akan diberikan di akhirat. Maka dari itu, tidak perlu ada perasaan takut miskin ketika harus mengeluarkan biaya yang banyak. Karena Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang melaksanakan haji sama sekali tidak akan jatuh miskin.” [HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar]



Tips Packing Baju Saat Umroh

Bagaimana tips untuk me-packing baju saat umroh ? Dengan bawaan yang tidak sedikit waktu yang relatif lama dan belum lagi rencana oleh-oleh yang akan dibawa ke tanah air.
Berikut 9 Tips packing baju saat Umroh:
  1. Buatlah checklist barang yang akan anda bawa saat umroh secara detail
  2. Buatlah checklist cinderamata/ oleh-oleh yang akan anda beli. Disamping menghemat budget, hal ini juga menghemat anggaran anda.
  3. Bawalah baju muslim terusan putih/ hitam min.3 lembar yang dapat digunakan sebagai pengganti mukenah. Jadi anda tidak perlu membawa mukenah.
  4. Maukkan perlengkapan mandi anda dalam botol-botol kecil. Hal ini dilakukan untuk menghemat space juga mudah dibawa.
  5. Bawa sepatu yang flat dan nyaman digunakan dalam perjalanan, hindari menggunakan high heels.
  6. Bawalah underwear yang sekali pakai, ini untuk menghindari laundry atau kehabisa underwear.
  7. Bawalah obat-obatan dan kosmetik dalam ukuran kecil dan jangan lupa sediakan koper khusus untuk membawa Cinderamata/ oleh-oleh anda.
  8. Masukan dokumen-dokumen yanga nda butuhkan dalam satu tempat yang kecil, dan jangan lupa untuk terlebih dahulu me-scan dokumen-dokumen tersebut dan kirim ke email. Hal ini untuk jaga-jaga bila terjadi hal yang tidak diinginkan.
  9. Bawalah kresek cadangan untuk tempat baju kotor anda. Ini untuk memisahkan antara baju kotor dan baju bersih.

Persiapan Penting Sebelum Umroh

Pilihlah agen travel yang sudah punya kredibilitas dan pengalaman yang baik dalam menyelenggarakan haji/umroh. Sesuaikan dengan budget yang ada. Untuk menghemat biaya dan tenaga bisa dipilih paket travel regular, jadi gak pake singgah / jalan2 dulu kaya ke malaysia, dubai, mesir, turki dll. Tapi langsung ke madinah karena untuk fokus ibadah gak pake tour kemana-mana. Karena pengalaman yang ikut paket plus wisata gak maksimal jalan-jalannya karena sudah kepayahan fisiknya setelah ibadah umroh. Segera urus perlengkapan dokumen untuk keperluan administrasi seperti paspor, foto close up ( muka kliatan lebih dekat dan jelas ), kartu kuning vaksinasi meningitis dan influenza. Yang terakhir itu juga perlu karena merupakan salah satu syarat yang di wajibkan pemerintah Arab Saudi bagi calon jamaah haji/umroh. 

Berdasarkan pengalamanku kemarin mengurus paspor, foto, dan vaksin kurang lebih makan waktu 2 minggu sampai selesai semua. Bagi yang jarang olahraga, mulai deh nyicil tiap paginya latihan jalan kaki atau jogging sebelum berangkat supaya nantinya terbiasa dan fisik kita juga lebih kuat waktu melakukan tawaf, sai, dan berjalan kaki tiap ke masjid untuk ibadah. Mulai membaca beberapa panduan buku umroh ( rukun2 dan larangannya), doa-doa ketika rukun umroh, dan sholat sunah, seperti shalat jenazah karena di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram hampir setiap selesai shalat wajib akan ada shalat jenazah. Agar kita punya bekal pengetahuan agama yg cukup pula ketika beribadah disana selain info yang kita dapat dari pembekalan ( Manasik ). Jaga kesehatan badan dan rohani kita.

Persiapkan betul fisik dan hati kita ( belajar ikhlas, dan sabar ), banyak do’a semoga di beri kelancaran beribadah disana , karena ini merupakan perjalanan ibadah ( spiritual) ke Tanah suci bukan sekedar jalan-jalan biasa Persiapan perbekalan dan perlengkapan selama umroh Sebaiknya sudah persiapkan kebutuhan isi koper seminggu sebelum berangkat. Seperti pakaian ihrom ( baju gamis), sandal / sepatu, kaos kaki, kaos tangan, kerudung/bergo, pelembab/sabun non parfume dll. Lebih baik cari di toko one stop shopping perlengkapan haji, karena lebih lengkap dan hemat tentunya. ( Biasanya ada beberapa yang akan diberi gratis seragam dari travel agent, seperti pakaian ihrom dan baju koko untuk laki-laki, mukena bagi wanita ) Bawalah baju sedikit dan sesimple mungkin ( perkiraan umroh 9 hari ) 2-3 stel selain baju ihrom dan pakaian tidur yang bisa dipakai beberapa kali ( mix and match ). Buat wanita lebih baik membawa baju gamis ( terusan panjang ) daripada potongan atasan bawahan karena waktu disana bisa sekalian di pakai waktu shalat tanpa perlu memakai mukena. Jika memang kurang baju tenang ajah disana ( biasanya dijual di depan masjid Nabawi, Madinah) banyak juga yang menjual gamis lumayan murah mulai dari harga 15 riyal. Akan menghemat isi koper yang nantinya pasti akan lebih banyak yg dibawa waktu pulang karena ketambahan isi oleh2nya.

Pakaian sholat mukena bawa 1 stel ajah sudah cukup, karena disana sholat juga tidak harus pakai mukena seperti di Indonesia, asal pakaian kita sudah menutup aurat selain muka dan telapak tangan tentunya. Oh ya bawa sajadah yang tipis jika perlu, misal saat sholat jamaah sudah gak kebagian tempat di dalam dan terpaksa sholat di pelataran masjid. Untuk kerudung sebaiknya pakai yang model bergo ( langsung pakai) yang panjang menutup dada, karena selain lebih praktis juga menyesuaikan dengan budaya arab yang memang muslimahnya memakai kerudung panjang. Untuk pakaian dalam bawa secukupnya, namun alangkah lebih baik bawa cd/panty skali pakai yang bisa di beli di toko perkengkapan pakaian dalam, karena selain tidak perlu banyak yang di cuci, jika terkena najis setelah buang air bisa langsung di buang dan ganti yang baru. Jangan lupa bawa buku do’a saku, Al-Qur’an kecil untuk kita baca disana. Bawalah perlengkapan obat2an sendiri dari Indonesia sebagai antisipasi disana, karena selain jarang ada merek obat indonesia yang dijual disana, adapun obat2 disana belum tentu cocok buat kita dan harganya jauh lebih mahal. Obat-obatan yang perlu dibawa antara lain obat batuk, flu ( tablet, hisap, hindari obat cair dlm botol selain gak praktis juga menghindari tumpah selama dijalan ), multivitamin, obat diare, pusing, obat tetes mata, balsem dll. Untuk kita para wanita yang gak kalah penting adalah membawa obat penunda menstruasi ( primalut N) yg bisa di beli bebas di apotik, jika sekiranya saat berada di tanah suci pas tanggal biasa kita dapat menstruasi . Bawalah satu pasang sepatu karet/sepatu sandal dan sandal jepit untuk dipakai sehari-hari disana karena lebih praktis ketika di masukkan dalam kantong plastik/tas saat ibadah jamaah di masjid. 

Selain bawa tas koper besar ( biasanya dari travel kita dapat jatah seragam), bawalah juga tas tenteng yang bisa di taruh di kabin pesawat nanti berisi 1 stel pakaian ganti, handuk kecil, perlengkapan mandi , pelembab wajah dan bibir, sunscreen lotion. In case jika waktu di perjalanan muntah/ basah dan delay di tempat transit kita bisa segera ganti/ menyegarkan diri. Atau jika koper kita belum sampai di hotel, hal ini bisa saja terjadi jika kita berada di rombongan tur yang banyak sekali jumlahnya. Perlu diingat pada umumnya dari travel, jatah yang bisa dimasukkan dalam bagasi pesawat hanya 1 buah koper baju , dan berat maksimalnya 25 kg termasuk jatah 10 liter air zam-zam untuk satu jamaah. Oh ya siapkan pula kaca mata hitam yg ada pelindung UVnya, payung kecil/ topi ( berguna banget menahan silau matahari siang ketika kita ziarah / tawaf), masker , syal/ jaket ( jika kita berangkat ketika di mekkah sedang musim dingin atau bagi yang gak tahan dingin di dalam pesawat ). 

Umm gak kalah penting bawa beberapa gantungan baju kecil dan detergen sachet, karena kemarin pas aku pergi ternyata bermanfaat banget buat menggantung baju / baju dalam setelah di cuci disana ( asal tahu ajah laundry disana lmyn mahal loh hehe… jadi mending cuci sendiri toh juga cepat kering karena blower di kamar cukup besar anginnya. Buat yang kira2 gak cocok makanan disana, boleh bawa mie instan dalam cup (popmie), sereal ( energen) secukupnya, Gak usah banyak-banyak karena pengalaman kemarin juga gak kemakan dan kebawa pulang lagi karena disana juga dapat jatah snack dari travel. 

Jangan lupa bawa charger kamera poket, HP dan colokan 3 lubang, karena rata-rata stop kontak di bandara dan kamar hotel disana berlubang 3. Oh iya kalo perlu bawa botol minum kecil kosong dari rumah yang bisa dimasukkan dalam tas kecil, agar pas di madinah/ mekkah bisa kita isi ulang dengan air zam-zam untuk perbekalan minum selama di masjid. Dimana air zam-zam disana di berikan gratis dan melimpah. Asal tahu ajah harga sebotol air mineral disana lebih mahal daripada di Indonesia. Untuk sebotol aqua ukuran sedang harganya sekitar 10 ribu rupiah. 

Kemarin saya juga membawa botol minum tupperware kosongan dan dimasukkan dlm bagasi, yang juga berguna untuk direfill air zam-zam untuk persediaan di hotel/ jalan, jika memang tidak disediakan air mineral di Hotel, karena sayang banget kalo harus beli air mineral, kecuali terpaksa jika kita bisa minum air zam-zam yang berlimpah disana, Bawalah uang perbekalan secukupnya. 

Untuk keamanan hindari membawa kartu ATM atau kartu kredit jika memang tidak berniat berbelanja cukup banyak disana, KTP, SIM dan kartu2 yang tidak begitu urgent di pakai disana. Selain menghindari hilang ketika kita disana, juga agar tidak memenuhi dompet kita. Oh ya untuk berbelanja disana selain menggunakan uang riyal, kita juga bisa tetap memakai uang rupiah dalam pecahan 50.000 dan 100.000 an, karena memang sudah terkenal orang Indonesia yang suka berbelanja disana heheh. Untuk penukaran mata uang riyal, berdasarkan pengalaman dan tips dari pembimbing travel , lebih murah kita menukarkan disana ( Madinah / Mekkah ) daripada kita menukar ketika masih di Indonesia. Ya ada selisih yang lumayan lah..

Tips Persiapan Umroh

Bicara soal waktu, meski umrah bisa dilakukan kapan saja, pemilihan waktu sendiri sebenarnya cukup penting. Ini ada hubungannya dengan kondisi Arab Saudi yang memiliki iklim gurun. Pada musim panas (Juni-Agustus) suhu udara bisa mencapai lebih dari 45 derajat celcius. Sebaliknya pada musim dingin (November-Februari) suhu pada siang hari 38-42 derajat celsius, sementara malam bisa mencapai 8 derajat celsius. Pada bulan Maret-Mei, cuaca bisa dikatakan sedang sejuk dan lebih bersahabat. Mengingat cuaca yang begitu panas, ada baiknya memilih waktu sesuai dengan kondisi Anda. Jika Anda termasuk orang yang mudah lelah, atau Anda memilih beribadah dengan rasa nyaman, pilihlah waktu dengan cuaca bersahabat. Pasalnya, setelah melalui penerbangan yang lumayan panjang (sekitar 10 jam penerbangan) dan perbedaan waktu lebih kurang 4 jam di belakang waktu Jakarta (GMT+3), Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu dengan beribadah yang dilakukan tidak hanya di dalam masjid, tapi juga di ruang terbuka.